“KABAH adalah ALLAH SWT”

:

:

Dalam berbagai penggalian arkeologi di Timur Tengah,
tidak pernah diketahui ada catatan monotheisme
sebelum masa Israel terbentuk Baik di Mesopotamia,
Sumeria, Babylonia, Phoenicia, masyarakatnya
menyembah banyak dewa di pantheon, dengan satu
dewa utama sebagai bapak segala dewa, misal ANU.

Monotheisme kelihatannya digunakan oleh Musa untuk
menjadikan bangsa Israel solid dan sebagai bangsa baru
tidak mudah lenyap kerena mempunyai satu pusat, yaitu
Yahweh. Dan itu sudah teruji selama berabad-abad.

Bangsa lain boleh muncul dan tenggelam, tapi Yahudi
tetap eksis sampai hari ini.
Monotheisme kemudian mencapai bentuknya yang
paling ekstrim pada masa sesudah pembuangan Israel
yang kedua. Bahkan diketahui nama Yaweh pantang
disebut kerena dianggap manusia semakin kotor dan
shekinah (istilah ibrani untuk kemuliaan Tuhan) yang dulu
pada masa Adam ada di bumi di taman Firdaus ( di
perbatasan Iran – Irak), menjauhkan diri ke langit ke 7.

Manusia menurut rabbi Yahudi tidak bisa berhubungan
lagi secara langsung dengan Yahweh, melainkan harus
melalui perantara atau malaikat yang komposisinya
mengikuti pola kepercayaan Zoroasterism (kerena Israel
pernah dikuasai Pesia).

Muhammad yang dipengaruhi Yahudi kemudian menelan
saja mentah-mentah kepercayaan Yahudi itu, dan
anehnya dimasukkan juga mitos dan kisah dari kalangan
Nasrani .Tapi pada intinya, kepercayaan Muhammad
adalah kepercayaan rabbiYahudi (terutama ketika hijrah
ke Medinah), dari mulai Tuhan yang tinggal di atas air di
langit ke 7 sampai Kitab Induk yang disurga yang
salinannya dihantar ke bumi melalui malaikat…………………

Termasuk juga kiblat yang pusatnya bukan lagi Yahweh
di kuil Yerusalem tapi kepada Allah di Kabah…..Allah kini
menjadi pusat dari bangsa-bangsa yang beragama Islam
di seluruh dunia. Tapi siapakah sebenarnya Allah yang
digunakan juga oleh Yahudi/Nasrani untuk menyebut
Yahweh?

DALAM masyarakat kanaan atau pheonicia, ada dua
dewa utama yaitu EL yang digunakan Abraham untuk
menyebut Yahweh dikenal sebagai dewa padang gurun
atau masyarakat penggembala, kemudian yang kedua
adalah Baal yang merupakan dewa kesuburan atau
dewa utama kaum agraris.

Diketahui bangsa Kanaan suka mengorbankan kanak-
kanak dibukit-bukit pengorbanan. Kisah Abraham yang
mempersembahkan Ishak membuktikan pada masa itu
pengorbanan anak-anak kepada dewa tertentu di
Kanaan adalah hal yang lazim. Pengorbanan anak-anak
dilakukan kepada Baal yaitu dewa kesuburan yang
mempunyai pasangan Baalat atau dewi kesuburan atau
di Arab di sebut AL LAT atau al LATA bentuk feminim dari
ALLAH……..( di Mekkah pada masa Muhammad Allat
menjadi puterinya Allah, tapi dalam berbagai inskripsi di
Arab, Allat dikenal juga sebagai pasangan Allah).

Itulah sebabnya patung HUBAL (ha BAAL) yang dibawa
dari daerah Syria diletakkan di dalam Kabah sebagai
dewa utama yang mana kakek Muhammad meyebutnya
sebagai ALLAH (bapak para dewa) lengkap dengan
tradisi pengorbanan anak-anak (Abdullah bapak
Muhammad ketika kecil hendak dikorbankan kepada
HUBAL). Jadi meskipun dalam Quran Allah melarang
menyembah Baal, itu cuman taqiya kerena sebanarnya
Allah adalah Hubal alias Baal.

Pengorbanan kanak-kanak kemudian dilarang. Tapi
sebagai penggantinya muslim diwajibkan
mempersembah DARAH para KAFIR yang menentang
ALLAH SWT. Negara –negara muslim sekarang ini
terpuruk, kerena sudah lama Islam tidak melakukan
pembantaian terhadap kafir. ALLAH SWT menunggu
darah kafir melalui hambanya yang setia seperti AMROZI
dkk……………….

Kabah adalah menara Babel yang baru, dimana semua
bangsa hendak diseragamkan dan disatukan melalui
pakain, bahasa, orientasi sembahyang atau kuburan
serta syariat Islam, sebagai usaha setan untuk supaya
manusia tetap **** dan menjadi budaknya menentang
TUHAN yang SEJATI……
KELIHATANNYA SETAN sudah MEMAKAI ide monotheism
MUSA…….sungguh cerdik .

Selama ibadah hajj, muslim menjalankan tradisi jahiliyah
yaitu mengitari Kabah dan berteriak-teriak kepada
penguasa Kabah :

Labbayka, allahumma, labbaik, labbaika abdan
khalaqtahu bi-yadaik, karumta fa-atait, qarrabta fa-
adnait, tabarakta wa-taalait, anta rabbu l-bait (engkau
penguasa Rumah /Kabah).

Siapakah RABBU L – BAIT ?

Maximus dari Tyre ( abad ke 2 AD) dalam bukunya
Philosophoumena mencatat : “Orang-orang Arab
mengabdi kepada siapa aku tidak tahu, tetapi aku
melihat berhalanya adalah batu bujur sangkar (kubus).’

Ahli sejarah Yunani Herodotus berkata mengenai orang-
orang Arab:

“ Mereka menganggap tidak ada ilah selain Dionysus dan
Aphrodite surgawi….mereka memanggil Dionysus Oratalt
(Allah Taala? ) dan Aphrodite Alilat (Allat) “

Dalam laporan yang berkaitan dengan al Azraq Abd al
Muttalib dikatakan ia berkata kepada utusan penguasa
Abraha penguasa Yaman, yang akan menghancurkan
Kabah : “ Ini adalah tempat kediaman suci dari ALLAH
dan tempat kediaman temannya Ibrahim.”

Jadi sejak jaman jahiliyah Allah dianggap tinggal di
Kabah, dan berhala utama di Kabah adalah Hubal.

Tapi kenapa awalnya Muhammad sembahyang
menghadap Jerusalem ? Kenapa sejak awal Muhammad
tidak sembahyang menghadap Kabah, seperti waktu
masa mudanya ketika ia masih penyembah berhala?

Dalam berbagai kesempatan, kenapa Muhammad selalu
meyebut “ma a budu” (apa yang aku sembah) dan “ma
anta buduna’(yang engkau sembah), padahal meskipun
suku Quraish menyembah banyak ilah tetapi yang
utamanya adalah ALLAH ?

Itu menunjukan bahwa Muhammad dari awal memang
tahu, bahwa Allah yang disembah kaum Quraish tidak
sama dengan yang Allah yang disembah orang YAHUDI.

Tapi kemudian Allah dengan ayat Quran meyakinkan
Muhammad bahwa ALLAH yang ia sembah adalah
PENGUASA KABAH atau RABBU L – BAIT , bahkan ibadah
jahilyah jogging keliling Kabah terus dilaksanakan.

Perbedaan mencolok antara ayat-ayat Mekkah yang
lembut dan ayat Medinah yang keras menunjukan ada
satu pembelokkan dari menyembah TUHAN yang sejati
KE menyembah TUHAN yang palsu, yaitu RABBU L – BAIT,
sang penghuni Kubus.
:

:

Tinggalkan komentar