Kyai renta yg mencabuli santri belia

Korban Mengaku Dicabuli Seminggu Tiga Kali
Imam Wahyudiyanta – detikSurabaya, Rabu,
24/03/2010 14:08 WIB
Surabaya – Kasus dugaan pencabulan yang
dilakukan pendiri Ponpes Nurul Hidayah Jalan
Gadel Timur, M. Shodiqin alias Imbar Mulyono
(60) terbongkar karena korban, Wulan (11)
melapor ke guru MI Miftahul Huda, Adib. Adib
pun melapor ke bapak korban, Alfan.
“Awalnya korban cerita ke temannya.
Temannya kemudian cerita ke saya. Lalu saya
bertanya sendiri ke korban,” ujar Adib kepada
wartawan di rumahnya Jalan Gadel Sari Timur,
Rabu (24/3/2010).
Saat bercerita, kata Adib, korban terlihat
tertekan. Meski begitu korban bisa lancar
menceritakan kasus yang dialami. Korban
mengaku kejadian itu berawal saat dirinya
dipanggil oleh pelaku ke sebuah rumahnya di
Jalan Gadel Praja. Setelah itu korban diajak
masuk ke kamar.
Di dalam kamar, korban disuruh tidur dan
melepaskan celananya serta disuruh berbaring.
Korban kemudian diciumi dan disetubuhi. “Kulo
dikelamuti dan ditumpaki (Saya dijilati dan
ditindih),” ujar Adib menirukan omongan
Wulan yang saat bercerita sambil menangis.
Bahkan secara detail korban mengaku bahwa
saat disetubuhi pertama kali tidak terlalu sakit
pada bagian kemaluannya. Namun pada
kejadian yang kelima korban mengaku sakit
karena ‘barangnya’ sudah masuk semua.
Korban juga terkadang disuruh duduk di atas
dan tidur di bawah.
Korban mengaku jika sudah disetubuhi berkali-
kali. Persetubuhan pertama dilakukan saat
akan naik ke kelas VI. Biasanya persetubuhan
itu dilakukan menjelang maghrib usai korban
pulang sekolah dan selepas shubuh serta
korban sebelum tidur.
“Seminggu biasanya Imbar meminta jatah
hingga 3 kali,” tambah Adib.
Sebenarnya, kata Adib, korban ingin berontak
namun hanya disimpan dalam hati saja.
Korban takut dengan kyainya tersebut.

Tinggalkan komentar